Peristiwa Nasional

Libur Kenaikan Yesus Kristus, Kepadatan Ruas Tol Bali Mandara Diprediksi Meningkat

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:41 | 14.84k
Suasana Jalan Tol Bali Mandara. (FOTO: Jasa Marga)
Suasana Jalan Tol Bali Mandara. (FOTO: Jasa Marga)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyambut libur panjang Kenaikan Yesus Kristus pada pekan ini, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Ruas Tol Bali Mandara memperkirakan terjadi peningkatan volume lalin. 

Diprediksi sebanyak 238.267 kendaraan akan melintasi Jalan Tol Bali Mandara selama periode 8 hingga 12 Mei 2024. Angka tersebut meningkat 12,30% dari volume lalin normal tahun 2024, yaitu 212.164 kendaraan. 

Perkiraan peningkatan volume lalin tersebut mencakup lalin dari tiga gerbang tol (GT), yaitu GT Nusa Dua, GT Ngurah Rai, dan GT Benoa.

Menurut Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang, prediksi puncak arus lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara diperkirakan terjadi pada H+1 Hari Kenaikan Yesus Kristus atau Jumat, 10 Mei 2024 dengan jumlah kendaraan mencapai 49 ribu. 

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 11,2% dibandingkan dengan lalu lintas normal sebanyak 44 ribu kendaraan.

Untuk mengatasi potensi kepadatan lalu lintas di exit tol, PT JBT telah mengambil serangkaian tindakan preventif. PT JBT telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Denpasar untuk memperpanjang waktu lampu lalu lintas di perempatan Pesanggaran, dimulai dari pukul 16:00 Wita hingga 20:00 Wita. 

"Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Exit Pesanggaran Benoa. Selain itu, kerjasama dilakukan dengan aparat setempat untuk memastikan agar kepadatan di jalur arteri tidak melebihi jarak 300 meter," katanya dalam keterangan resminya diterima TIMES Indonesia, Rabu (8/5/2024).

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya bottleneck di Taman Bundaran menuju Bandara Ngurah Rai, PT JBT telah melakukan koordinasi bersama PT Angkasa Pura I, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian. 

Langkah ini juga ditunjang dengan pemasangan kamera Closed Circuit Television (CCTV) pintar di dua titik strategis, yakni di Exit Ngurah Rai dan Simpang Patung Satria Gatotkaca Tuban (Patung Kuda). 

CCTV pintar tersebut berfungsi sebagai alat penghitung jumlah kendaraan untuk mengukur rasio volume terhadap kapasitas (V/C ratio). Apabila V/C ratio mencapai 0,7, informasi akan segera disampaikan kepada pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas.

PT JBT juga telah menyiapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan baik di sepanjang jalur maupun di gerbang tol, seperti penambahan sarana, peralatan, maupun petugas di lapangan, termasuk penerapan teknologi dalam melayani pengguna jalan. 

Ini termasuk penambahan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol serta penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta mengatur lalu lintas.

Adi mengimbau, pengguna jalan agar mempersiapkan kondisi diri dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan. Untuk mendapatkan informasi lalu lintas terkini, ia mendorong pengguna jalan untuk mengunduh aplikasi Travoy yang dilengkapi dengan fitur Push Notification dan fitur WhatsApp ChatBot dimana pengguna aplikasi terhubung dengan Live Agent, sehingga secara otomatis menjawab permintaan bantuan serta informasi lalu lintas.

"Pengguna jalan juga diimbau untuk mengelola waktu perjalanan dengan baik, memastikan kecukupan saldo uang elektronik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES